Perhitungan gaji karyawan adalah salah satu tahapan dari proses payroll yang cukup kompleks dan harus dilakukan dengan hati-hati. Perhitungan penggajian karyawan sendiri dipengaruhi oleh berbagai komponen yang sudah ditentukan oleh perusahaan ataupun dari yang tertera dalam kebijakan pemerintah. Sebagai Divisi HR yang umumnya bertanggung jawab atas proses payroll perusahaan, tentu harus paham mengenai komponen-komponen payroll secara tepat dan rinci, agar perhitungan penggajian karyawan berjalan dengan lancar.
Berikut ini beberapa komponen penting dalam payroll yang dapat mempengaruhi perhitungan gaji karyawan :
Komponen Penambah Gaji Karyawan
1. Gaji Pokok
Gaji pokok atau upah pokok adalah imbalan dasar yang diterima pekerja berdasarkan tingkat atau jenis pekerjaan yang telah disetujui antara perusahaan dan karyawan.
Baca juga : Cara Menghitung Gaji Bulanan Karyawan Tetap, Tidak Tetap, Prorata
2. Tunjangan
Tunjangan adalah bentuk tambahan kompensasi yang diberikan kepada karyawan di luar gaji pokok. Tunjangan diberikan sebagai imbalan atas faktor-faktor tertentu. Tunjangan dibedakan menjadi dua, yaitu tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
Tunjangan tetap adalah tunjangan yang diberikan secara teratur dengan jumlah yang telah ditetapkan sebelumnya. Tunjangan tetap biasanya diberikan sebagai tambahan dari gaji pokok dan berlaku untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Sedangkan tunjangan tidak tetap adalah tunjangan yang diberikan dalam situasi atau keadaan tertentu, dan jumlahnya dapat bervariasi.
Baca Juga : Mengenal Jenis-jenis Tunjangan Karyawan
3. Lembur
Upah lembur diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar jam kerja normal. Ketentuan mengenai lembur telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
Baca juga : Cara Hitung Upah Lembur di Indonesia
Komponen Pengurang Gaji Karyawan
1. Pajak Penghasilan (PPh 21)
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap pendapatan yang diperoleh individu atau badan usaha dari berbagai sumber, seperti gaji, pendapatan usaha, dan lain sebagainya. Pajak penghasilan yang dikenakan kepada karyawan ditetapkan berdasarkan pendapatan yang mereka peroleh. Pajak penghasilan menjadi komponen pengurang gaji karyawan jika perusahaan menggunakan metode gross dalam penghitungan pajak penghasilannya.
Baca juga : Cara Perhitungan PPh 21 dengan Simulasi Pajak Penghasilan CATAPA
2. Iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
Iuran BPJS kesehatan karyawan adalah 5% dari besaran gaji, dengan pembagian 4% ditanggung oleh perusahaan, dan 1% dibayarkan oleh karyawan yang diambil dari gaji.
Sedangkan untuk BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari beberapa program seperti Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian, dan Jaminan Kecelakaan Kerja. Sama seperti BPJS Kesehatan, Iuran BPJS Ketenagakerjaan juga ditanggung oleh perusahaan dan sebagian lagi ditanggung oleh karyawan dengan perhitungan yang berbeda-beda.
3. Potongan Tidak Hadir
Potongan Tidak Hadir dilakukan apabila karyawan absen tanpa alasan yang jelas atau mengambil cuti tidak berbayar. Besaran pemotongan akan disesuaikan dengan total ketidakhadiran karyawan dalam periode waktu tertentu.
Perhitungan komponen-komponen penggajian merupakan salah satu proses penting dalam penggajian karyawan. Namun, banyaknya komponen yang harus dihitung menjadi kesulitan tersendiri untuk tim HR, belum lagi jika ada perubahan peraturan pemerintah yang mengatur hal ini.
Namun dengan software payroll CATAPA, tim HR kini bisa memproses payroll karyawan beserta komponen-komponen seperti PPh 21, BPJS, tunjangan, bonus, dan potongan dengan lebih mudah. Sebagai solusi penggajian, CATAPA juga selalu update dengan peraturan pemerintah terbaru yang terkait dengan payroll perusahaan.
