Pernahkah Anda mendengar istilah take home pay atau THP? Istilah ini mungkin sudah tidak asing terutama bagi para karyawan.
Namun, bagi yang baru pertama kali bekerja, banyak yang mengira bahwa take home pay memiliki arti yang sama dengan gaji pokok. Padahal take home pay berbeda dengan gaji pokok.
Untuk menghindari kebingungan terutama saat membahas kontrak kerja, penting bagi Anda untuk memahaminya.
Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai arti Take Home Pay (THP), Komponen THP, cara menghitung, dan contoh perhitungannya.
Pengertian Take Home Pay atau THP
Take Home Pay (THP) merupakan gaji bersih atau pendapatan bersih yang diterima oleh karyawan.
Take home pay adalah jumlah pendapatan yang diterima karyawan setelah semua komponen diperhitungkan, termasuk pendapatan rutin, pendapatan insidental, serta pengurangan potongan. Secara sederhana, Take Home Pay adalah jumlah uang yang Anda "bawa pulang" setiap kali Anda menerima gaji.
Komponen dalam Take Home Pay
Komponen THP dapat bervariasi antara perusahaan, ini tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
Namun, pemerintah juga telah mengeluarkan aturan mengenai ketentuan komponen THP yang dapat dijadikan pedoman resmi perusahaan.
Seperti dalam Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, PER-32/PJ/2015 mengenai pajak penghasilan, dan sebagainya.
Berikut ini adalah komponen dalam THP
1. Pendapatan Rutin
Pendapatan rutin adalah pendapatan yang diterima secara rutin berdasarkan kesepakatan bersama. Contohnya adalah gaji pokok dan tunjangan tetap.
Gaji pokok adalah upah dasar yang dibayarkan secara rutin kepada karyawan. Besaran gaji pokok biasanya disesuaikan dengan jabatan atau jenis pekerjaan karyawan, dengan rincian nominal yang telah diatur dalam kontrak kerja.
2. Pendapatan Insidentil
Pendapatan insidentil adalah pendapatan yang diterima secara tidak rutin, biasanya pendapatan ini diberikan karena alasan tertentu, seperti karena kinerja karyawan atau laba perusahaan.
Contoh pendapatan insidentil adalah bonus, insentif, atau uang lembur.
3. Pemotong Gaji
Pemotong gaji adalah komponen pengurang dari pendapatan Anda. Potongan ini biasanya mencakup pajak penghasilan, iuran BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, potongan seperti potongan kehadiran atau pembayaran hutang karyawan bisa menjadi bagian dari komponen pemotong THP karyawan.
Cara Menghitung Take Home Pay
Secara garis besar rumus untuk menghitung THP adalah sebagai berikut:
Take Home Pay = (Pendapatan Rutin + Pendapatan Insidentil) - Pemotong Gaji
Biasanya, informasi mengenai total pendapatan dan total potongan gaji akan ditampilkan dalam slip gaji.
Di slip gaji berikut, Anda dapat melihat daftar komponen pendapatan di bagian kiri, sementara di bagian kanan terdapat daftar komponen pemotongan gaji.
Hasil perhitungan total pendapatan dikurangi total pemotongan gaji adalah Take Home Pay atau gaji bersih yang diterima oleh karyawan.
Contoh Perhitungan Take Home Pay
Budi memiliki gaji pokok sebesar Rp6.000.000, Budi menerima tunjangan tetap yaitu tunjangan makan dan tunjangan transportasi dengan total Rp500.000. Selain itu, di bulan ini juga Budi mendapatkan bonus sebesar Rp500.000.
Disamping pendapatan, Budi memiliki beban untuk membayar Iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp70.000, Iuran Pensiun Rp70.000, dan potongan PPh21 Rp104.000.
Dari rincian diatas, maka perhitungan THP Budi adalah:
= (Pendapatan Rutin + Pendapatan Insidentil) - Pemotong Gaji
= (Rp6.000.000 + Rp500.000 + Rp500.000) - (Rp70.000 + Rp70.000 + Rp104.000)
= Rp6.756.000
Jadi THP yang diterima Budi adalah Rp6.756.000
Memberikan informasi mengenai pendapatan dan potongan yang diperoleh karyawan, serta menghitung THP karyawan adalah kewajiban bagi perusahaan. Namun, ketika perusahaan memiliki banyak karyawan, tugas tersebut tentu menjadi lebih rumit. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan 3S Payroll Platform CATAPA.
Dengan CATAPA, Anda dapat mengotomatisasi perhitungan gaji karyawan secara efisien, termasuk perhitungan THP, BPJS, tunjangan, PPh21, dan komponen lainnya. Dengan demikian, proses perhitungan gaji menjadi lebih efisien, dan membantu meningkatkan produktivitas perusahaan.
Baca juga:
Cara Menghitung Gaji Bulanan Karyawan Tetap, Tidak Tetap, Prorata
Manfaat dan Contoh Template Lengkap Slip Gaji Karyawan